Di dunia ada 350 jenis aloe, hanya 3 yang diperdagangkan secara komersiil. Aloe chinensis yang banyak ditanam di Pontianak, cape aloe alias Aloe ferox – asli Afrika yang bayak dipakai sebagai obat, dan curacao aloe alias Aloe barbadensis. Dari ketiganya, yang disebut terakhir paling banyak dimanfaatkan. Lidah buaya ditemukan oleh Phillip Miller pada tahun 1768 semula dikembangkan di Kepulauan KAribia dan Barbados di Samudera Atlantik pada abad 16. ia lebih dikenal sebagai Aloe vera, berarti aloe yang asli. Lalu berkembang hingga Amerika, Meksiko, Venezuela, Republik Donimika dan Australia (Wahjono, 2002).
Lidah buaya pertama kali masuk ke Indonesia sekitar abad ke-17. Ia dimanfaatkan sebagai tanaman hias yang ditamam di pekarangan rumah sebagai obat luka baker atau kebotakan. Baru pada decade 1990-an, lidah buaya dilirik industri makanan dan minuman (Anonim1, 2002).
Tanaman lidah buaya mudah tumbuh di pekarangan rumah-rumah, tahan musim kering, cepat tumbuh, banyak hasilnya, tahan hama dan penyakit serta kaya zat gizi. Dalam daging lidah buaya terkandung bermacam-macam mineral, asam amino, serta, enzim-enzim, vitamin, serta berbagai zat bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan (Anonim2, 2002).
Berikut tabel hasil analisis kandungan komponen nutrisi gel lidah buaya dalam 100 gram,
No Komponen Jumlah
1 Air 99,510 %
2 Lemak 0,067 %
3 Karbohidrat 0,043 %
4 Protein 0,038 %
5 Vitamin A 4,594 IU
6 Vitamin C 3,476 mg
7 Total padatan terlarut 0,490 %
( Dewi, 2002 ).
Kandungan yang terdapat dalam lidah buaya adalah
1. Kandungan berupa cairan
a. Cairan bening seperti jeli, mengandung zat antibakteri dan antijamur, salisilat, antibengkak, membantu regenerasi sel
b. Eksudat atau cairan berwarna kekuningan yang mengandung Aloin. Cairan ini dimanfaatkan sebagai pencahar komersial.
2. Zat-zat yang terkandung dalam Lidah Buaya, antara lain lignin, saponin, vitamin B1, B2, cholin, asam folat, enzim (oksidase, amylase, katalase, lipase, protease), Mono dan polisakarida, selulosa, glukosa, mannose, aldopentosa, rhamnosa, zat aloin (Furnawanthi, 2003).
Karena potensinya yang tinggi sebagai makanan kesehatan di luar negeri lidah buaya banyak digunakan sebagai bahan baku utama untuk minuman kesehatan dan kecantikan. Disamping diproduksi besar-besaran dalam skala industri berbentuk minuman, bentuk lain dari produk lidah buaya adalah gel, pekatan atau konsentrat lidah buaya dan bubuk atau tepung lidah buaya. Industri yang memanfaatkan lidah buaya sangat luas, antara lain industri kosmetika, makanan dan minuman, farmasi dan kimia. Lidah buaya jenis Aloe vera tidak menimbulkan keracunan baik pada manusia maupun hewan (Anonim2, 2002).
1. Daun, keseluruhan daun dapat langsung digunakan, baik secara tradisional maupun dalam bentuk eksudat. Daun lidah buaya berfungsi sebagai antijamur, antibakteri, menurunkan kadar gula dalam darah, mengontrol tekanan darah, menstimulasi kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit kanker, serta dapat digunakan sebagai nutrisi bagi penderita HIV.
2. Eksudat, adalah getah yang keluar dari daun saat dilakukan pemotongan. Eksudat berbentuk kental, berwarna kuning dan rasanya pahit. Eksudat dapat berfungsi sebagai bahan pencahar.
3. Gel, adalah bagian berlendir yang diperoleh dengancara menyayat bagian dalam daun setelah eksudat dikeluarkan. Gel sangat mudah rusak karena mengandung bahan aktif dan enzim yang sangat sensitive terhadap suhu, udara dan cahaya, serta bersifat mendinginkan. Gel dapat berfungsi untuk meningkatkan kekebalan tubuh, menghilangkan keletihan, menghilangkan stress, bahan pembersih tubuh, membantu menyembuhkan dan menguatkan fungsi-fungsi tubuh, mengeluarkan bahan kimia serta pengharum buatan dari dalam tubuh. Selain itu juga bias berfungsi sebagai pendorong pertumbuhan sel-sel yang tadinya rusak karena luka dan menciutkan jaringan sel (Furnawanthi, 2003).
Berikut ini adalah khasiat lidah buaya berdasarkan riset
2. Nutrisi tambahan bagi pengidap HIV
3. Menurunkan kadar gula darah penderita diabetes
4. Mencegah pembengkakan sendi
5. Menghambat sel kanker
6. Membantu penyembuhan luka
7. Menyembuhkan ambient dan radang tenggorokan
8. Antibakteri
9. Mengatasi gannguan pencernaan
10. Membantu penyembuhan luka bekas operasi
(Furnawanthi, 2003).
Di Pontianak, minuman lidah buaya sudah lama dikenal. Tanaman yang semula hanya dimanfaatkan sebagai obat panas dalam, penyubur rambut atau menyembuhkan luka, sejak 1998 mulai diolah menjadi minuman segar. Selain koktail, lidah buaya juga kini diolah menjadi dodol, selai dan teh (Paimin, 2002).