Selasa, 20 November 2007

Juara LOKAIPO


Berikut kami umumka juara LOKAIPO 2007 adalah:

Juara I : Nessya Damayanti, dari : SMA Muhammadiyah 2 Surakarta : judul :Pemanfaatan Ubi Ganyong (Canna edulis) Untuk Membuat Sereal Bayi

Juara II: Ariesta Finda Firdyatama, dari: SMK Negeri 1 Karanganyar: Balita Kita Masa depan Kita

Juara III: Retno Dyani Rahmawati, dari: SMA Kristen Karangmalang Sragen: Menu Sehat Untuk Kegiatan Bersekolah

Juara Harapan I: Agung Setiawan, dari: SMA Widya Wacana: Bahaya Mengintip dari Makanan Kaleng


Senin, 22 Oktober 2007

MUTU DAN KEAMANAN PANGAN DI PASARAN BEBAS

k-12

MUTU DAN KEAMANAN PANGAN DI PASARAN BEBAS

Oleh: Ninik Meiyanti dan Anaastasia


Pendahuluan

Dalam krisis moneter seperti ini, pengembangan agroindustri yang mempunyai peluang dan berpotensi adalah agroindustri yang memanfaatkan bahan baku utama produk hasil pertanian dalam negeri, mengandung komponen bahan impor sekecil mungkin, dan produk yang dihasilkannya mempunyai mutu yang bersaing di pasaran internasional. Agroindustri yang dibangun dengan kandungan impor yang cukup tinggi ternyata merupakan industri yang rapuh karena sangat tergantung dari kuat atau lemahnya nilai rupiah terhadap nilai dolar, sehingga ketika dolar menguat industri tidak sanggup membeli bahan baku impor tersebut.

Keamanan pangan, masalah dan dampak penyimpangan mutu, seta kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam pengembangan sistem mutu industri pangan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, industri dan konsumen, yang saat inui sudah memulai mengantisipasinya dengan implementasi sistem mutu pangan. Karena di era pasar bebas ini industri pangan Indonesia mau tidak mau sudah harus mampu bersaing dengan derasnya arus masuk produk industri pangan negara lain yang telah mapan dalam sistem mutunya dan memuncaknya barang dipasaran sehingga kurangnya pengawasan dapat menjadikan bahaya terhadap konsumen.


Latar Belakang

Salah satu sasaran pengembangan di bidang pangan adalah terjamin pangan yang dicirikan oleh terbebasnya masyarakat dari jenis pangan yang berbahaya bagi kesehatan.

Hal ini secara jelas menunjukan upaya untuk melindungi masyarakat dari pangan yang tidak memenuhi standar dan persyaratan kesehatan. Sasaran program keamanan pangan adalah: (1) Menghindarkan masyarakat dari jenis pangan yang berbahaya bagi kesehatan, yang tercermin dari meningkatnya pengetahuan dan kesadaran produsen terhadap mutu dan keamanan pangan; (2) Memantapkan kelembagaan pangan, yang antara lain dicerminkan oleh adanya peraturan perundang-undangan yang mengatur keamanan pangan; dan (3) Meningkatkan jumlah industri pangan yang memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dengan diberlakukannya UU No. 7 tentang pangan tahun 1996 sebuah langkah maju telah dicapai pemerintah untuk memberi perlindungan kepada konsumen dan produsen akan pangan yang sehat, aman, dan halal.

Gambaran keadaan keamanan pangan selama tiga tahun terakhir secara umum adalah: (1) Masih ditemukan beredarnya produk pangan yang tidak memenuhi persyaratan; (2) Masih banyak dijumpai kasus keracunan makanan; (3) Masih rendah nya tanggung jawab dan kesadaran produsen serta distributor tentang keamanan pangan.


Permasalahan

Pada masa sekarang karena banyaknya persaingan pasar yang memproduksi bahan pangan menjadikan para produsen kurang memperhatikan mutu dan kualitas barang yang telah diproduksikan dan dipasarkan. Begitu juga sama halnya dengan para konsumen yang tidak terlalu perduli dengan mutu serta kualitas karena para konsumen hanya memperhatikan harga yang murah sehingga banyak para konsumen yang tidak memperoleh manfaat dari bahan pangan tersebut secara maksimal.

Pada permasalahan mutu pangan dipasaran bebas terdapat 4 masalah utama mutu dan keamanan pangan Nasional yang berpengaruh terhadap perdagangan pangan baik domestik maupun Global: (Fardiaz, 1996).

Pertama, Produk pangan yang tidak memenuhi persyaratan mutu keamanan pangan yaitu: (1) Penggunaan bahan tambahan pangan yang dilarang atau melebihi batas produk pangan, (2) Ditemukan cemaran kimia berbahaya ( Pestisida, Logam berat, Obat-obatan pertanian ) pada berbagai produk pangan, (3) Cemaran mikroba yang tinggi dan cemaran mikroba patogen pada berbagai produk pangan, (4) Pelabelan dan periklanan produk pangan yang tidak memenuhi syarat, (5) Masih beredarnya produk pangan kadaluarsa termasuk produk impor, (6) Pemalsuan produk pangan, (7) Cara peredaran dan distribusi produk pangan yang tidak memenuhi syarat, (8) Mutu dan keamanan produk pangan belum dapat bersaing dipasar Internasional.

Kedua, Masih banyak terjadi kasus keracunan makanan yang sebagian besar belum dapat dilaporkan dan belum di Identifikasi oleh penyebabnya. Ketiga, Masih rendahnya pengetahuan, keterampilan, dan tanggung jawab produsen pangan tentang mutu dan keamanan pangan. Ke empat, Rendahnya kepedulian konsumen tentang mutu dan keamanan pangan yang disebabkan pengetahuan yang terbatas dan kemampuan daya beli yang rendah, sehingga mereka masih membeli produk pangan dengan tingkat yang rendah.


Tujuan

Dengan bervariasi kasus yang terjadi pada mutu dan keamanan pangan di Indonesia maka Pemerintahan telah membuat kebijakan Nasional tentang mutu dan keamanan pangan telah disusun yang terlibat dalam pembinaan dan pengawasan mutu dan keamanan pangan. Kebijakan mutu dan keamanan pangan Nasional tersebut adalah sebagai berikut ( Kantor Menteri Negara pangan, 1997 ):

  1. meningkatkan mutu dan keamanan pangan melalui penelitian dan pengembangan, pengembangan peraturan perundang-undangan serta kelembagaan.

  2. meningkatkan mutu gizi pangan dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat.

  3. memberikan jaminan bahwa pangan sebagai bahan baku industri maupun konsumsi, bebas dari konstaminasi bahan kimia, biologi dan toksin, serta tidak bertentangan dengan keyakinan yang dianut oleh masyarakat.

  4. menerapkan secara terpadu system jaminan mutu dan keamanan pangan sejak pra produksi, selama proses produksi sampai konsumen baik dalam pembinaan maupun pengawasan melalui program system Mutu dan Keamanan Pangan Nasional.

  5. meningkatkan pengawasan melekat/mandiri (self regulatory control) pada produsen, konsumen, pengolah, pedagang, serta Pembina dan pengawas mutu dalam melaksanakan Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan.

  6. melarang memperdagangkan (ekspor dan impor) pangan yang melanggar ketentuan secara Internasional telah disepakati bersama.

  7. melaksanakan sertifikasi dan menerbitkan sertifikat mutu produk pangan yang memenuhi persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI) bagi produsen, eksportir dan eksportir produsen yang telah mampu menerapkan sistem manajemen mutu dan keamanan pangan.

  8. menjaga standar mutu yang tinggi dalam setiap aspek kinerja pembinaan danh pengawasan mutu dan keamanan pangan.

  9. melaksanakan pemasyarakatan program mutu dan keamanan Pangan Nasional.

  10. pengembangan sumber daya manusia pembinaan dan pengawasan mutu pangan melalui pendidikan dan latihan.


Kajian Literatur

Hasil diskusi Implementasi Sistem Mutu Dan Keamanan Pangan dari berbagai Instansi terkait tentang impleentasi tentang Implementasi Sistem Mutu dan Keamanan Pangan Nasional telah menyepakati berbagai kegiatan/sub program yang perlu dilakukan untuk menjamin mutu dan keamanan pangan secara nasional yang dibedakan atas program utama dan penunjang (Kantor Menteri Negara Urusan Pangan, 1997), sebagai berikut:

Program utama: (1) Pengembangan sumberdaya manusia pembinaan dan pengawasan mutu dan keamanan pangan; (2) Pengembangan sarana dan prasarana pembinaan dan pengawasan mutu dan keamanan pangan; (3) Pengembangan mutu dan gizi pangan, standarisasi mutu dan keamanan pangan; (4) Pengembangan sistem keamanan dan pengawasan mutu dan keamanan pangan; (5) Penyelenggaraan pelayanan pembinaan dan pengawasan mutu dan keamanan pangan; (6) Pemasyarakatan sistem mutu dan keamanan pangan; (7) Penelitian dan pengembangan mutu dan keamanan pangan; (8) Pengembangan harmonisasi internasional sistem pembinaan dan sistem pengawasan mutu dan keamanan pangan; (9) Pengembangan sistem analisis resiko; dan (10) Pengembangan sistem jaringan informasi pembinaan mutu pangan.

Program Penunjang: (1) Kegiatan pengembangan pengendalian lingkungan; (2) Pengembangan penyuluhan mutu dan keamanan pangan; (3) Pengembangan peraturan perundang-undangan mutu dan keamanan pangan; dan (4) Pengembangan kelembagaan dan kemitraan dalam bisnis pangan.


Simpulan dan saran

Simpulan


Mutu dan keamanan pangan harus benar-benar diperhatikan oleh produsen maupun konsumen. Hal ini dapat menjadi masalah yang sangat besar terhadap kesehatan dan kemajuan pasar bebas di Indonesia, oleh karena itu Badan kesehatan Indonesia harus melakukuan pemeriksaan dan pengawasan mutu dan keamanan pangan.

Dalam hal ini dapat dilakukan dengan uji mutu dan keamanan pangan serta kelayakan bahan pangan untuk dikonsumsi sesuai dengan ketentuan umum yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Sehingga mutu dan keamanan pangan dapat terjamin untuk dikonsumsi oleh konsumen.


Saran

Pemerintah harus lebih memperhatikan kualitas, mutu, serta keamanan pangan terutama pada kawasan pasar bebas yang berkembang pesat di Indonesia saat ini sehingga banyak Negara tetangga yang mengimport barang produksinya ke Indonesia dan para pedagang yang menrima pasokan barang import tersebut tidak memperdulikan mutu dan keamanan bahan pangan tersebut.


Pustaka Acuan

Sussi astute @ yahoo. Com

Budi cahyono, Food Safety dan Implemrntasi Quality System

Ferdiaz, S, 1996. Food Control Policy, WHO National Consultant Report Directorate of Drug and Food, Minstry of Healt. Jakarta, September 1996.

Kantor Menteri Negara Urusan Pangan, 1997. Kebijakan Nasional dan Program Pembinaan Mutu Pangan, Jakarta.


Biodata Penulis

Ninik Meiyanti, lahir di Boyolali Jawa Tengah tanggal 30 Mei 1991. Pendidikan Formal di mulai dari SD Ngadirejo II Ngadarejo Kartasura, SMP Batik Surakarta, SMA Batik 2 Surakarta sampai sekarang masih duduk di kelas XI IA 2.


Anaastasia Farah Sandi, lahir di Biak Irian Jaya 12 Oktober 1990. Pendidikan Formal di mulai dari SD Kartasura 4, SMP 2 Gatak, SMA Batik 2 Surakarta sampai sekarang masih duduk di kelas XI IS 1.



PENGARUH AYAM SUNTIKAN TERHADAP TUBUH MANUSIA

k-11

PENGARUH AYAM SUNTIKAN TERHADAP TUBUH MANUSIA

Oleh: Dwi Prihatina


Abstrak :

Kebebasan masyarakat dal;am mengolah makanan sangat rendah.Manusia hanya insan lemah yang hanya bisa mengandalkan trik yang kurang memperhatikan resikonya.Masyarakat sangat terobsesi dengan keuntungan yang banyak.Pemikiran masyarakat menjadi rendah dan sulit meninggalkan kebiasaan buruk.

Daya pikir manusia menjadi rendah,sumber daya akan menurun, kesehatan menjadi tidak terjamin.


Kata kunci : daya pikir,sumber daya manusia,resiko,kualitas gizi.


1.Pendahuluan

1.1 Latar belakang

Pertumbuhan masyarakat semakin maju,teknologi makin canggih.daya cipta makin bertambah.kebutuhan masyarakat makin banyak.Apabila masyarakat diberi kebebasan yang lebih,mungkin ada yang memanfaatkan untuk bertindak yang tidak baik,keliru menyalahgunakan tindakan tersebut.

Kecenderungan masyarakat dalam menilai aspek tersebut sering kali diketahui ,bagaimana masyarakat menanggapinya dan memandangnya.Di era globalisasi sekarang ini manusia harus bisa mawas diri., cepat dalam menanggapi masalah,tepat dalam suatu pendapat.Oleh karena itu manusia dituntut untuk meningkatkan kualitas diri masing-masing.Manusia disini sebagai insane yang meggunakan akal tanpa batas.


1.2 Permasalahan

Dalam permasalahan ini saya akan membahas tentang ayam suntik terhadap manusia.Namun hal pertama yang harus diketahui yaitu bahwa mutu pangan diIndonesia kurang begitu baik dan kualitasnya juga belum begitu gizi.

Kesehatan Indonesia belum mencapai peringkat yang baik..Gizi diIndonesia masih buruk,Manusia mengolah makanan hanya untuk mencari keuntungan bukan untuk memperbaiki kualitas kesehatan manusia. Maraknya perdagangan ayam suntik, memaksa Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnakan) setempat menggelar razia, dibeberapa pasar.Namun menjelang Lebaran ini justru ramai dijualbelikan di pasar karena harganya lebih murah. Bahkan, pedagang jarang yang menjual ayam tanpa suntik, kecuali ada pesanan khusus.

Para pedagang dan pembeli tidak mengetahui,zat apa yang terkandung didalm ayam tersebut,padahal ayam tersebut jelas-jelas mengandung lemak yang berlebihan dan mengandung kadar air yang banyak.

Kecenderungan masyarakat memilih ayam basah mungkin juga karena terbatasnya ekonomi masyarakat dan karena harga-harga semakin naik dalam menjelang Lebaran.


1.3 Tujuan

Tulisan Karya Ilmiah Ini Saya tulis Untuk;

  1. Mengungkapkan permasalahan yang dihadapi masyarakat Indonesia dalam waktu yang lama

  2. Menganalisis keadaan Masyarakat Indonesia tentang kemajuan kesehatan

  3. Mengajukan solusi untuk memajukan tingkat gizi Indonesia


2. Kajian Literatur

Ambisi para pedagang untuk meraih keuntungan lebih,membuat para pedagang yakin dengan membuat jalan pintas merupakan jalan terbaik.Ayam suntikan yang lebih dikenal dengan ayam basah mempunyai kadar lemak yang berlebihan,dan bakteri yang terkandung lebih banyak.Pengawasan mutu pangan diIndonesia kurang begitu baik,hal ini disebabkan karena masyarakat hanya ingin mencari keuntungan,murah harga dan kelezatan makanan tersebut,tetapi tidak memperhatikan resiko dari makanan yang dikonsumsinya.Tradisi penjualan Ayam suntikan biasanya meledak pada saat bulan Ramadhan dating.Dan itu semua udah menjadi tradisi para penjual ayam suntikan.

Dalam hal tersebut pedagang tidak begitu memperhatikan resikonya,hanya saja mereka mengetahui bahwa ayam rersebut banyak mengandung air dan lemak yang berlebihan. Para pembelipun terkadang juga tidak begitu memperhatikan kadar ayam tersebut Menurut para pedagang, ayam suntik lebih diminati pembeli, meski sudah diketahui kualitasnya berbeda. Walaupun sudah diberitahu jika ayam itu mengandung air, mereka tetap membeli.Mereka menjual ayam basah meniru pedagang lain dan kenyataannya lebih laris dibandingkan ayam tanpa suntikan.

Lemak yang terdapat pada ayam tersebut bisa menyebabkan Manusia menderita penyakit asam urat,saraf dan impotensi pada jantung.

Namun para pembeli juga tidak begitu memperhatikan resikonya,tapi mereka hanya mengandalkan kenikmatan saat daging itu diolah dan harganya yang brelatif murah.

Adapun ciri-ciri Dari Ayam suntikan tersebut antara lain:

  1. Ayam banyak mengandung Air.

  2. bila digantungkan ayam tersebut meneteskan air.

  3. Berat ayam menjadi bertambah drastis.

  4. Ayam saat digoreng akan menyusut dan daging menjadi mudah gosong.

Pedagang mengakui, penyuntikan ayam sebenarnya cukup merepotkan dan memakan waktu. Caranya, ayam yang sudah dicabut bulu dan dipisahkan dari jeroannya, disuntik air pada bagian paha, dada, dan punggung agar air merata ke seluruh badan. Penyuntikan selama ini dilakukan pedagang sendiri, tapi ada yang menggunakan jasa rumah pemotongan ayam.

Dalam rumah produksi ayam suntikan pun,kebanyakan bersembunyi-sembunyi ,karena takut akan adanya petugas Razia yang akan merazia ayam tersebut.

Namun juga ada yang terus terang,karena pedagang juga ada yang tidak takut untuk dirazia.

Omset dalam Penjualannya pun lebih besar dan menguntungkan.jelas hal ini lebih menguntungkan karena satu potong ayam bila disuntik akan mengandung 1 0ns air.Dan harga dari ayam itu rata-rata Rp.10.000 /klg


3. Simpulan dan Saran

3.1 Simpulan

Pertumbuhan masyarakat Indonesia Membuat Bangsa menjadi Maju,namun keterbatasan Akal dalam mengolah pangan yang baik terhambat oleh adanya tingkah manusia yang tidak bisa menerima kenyataan tentang resiko yang akan dihadapi,membuktikan bahwa,Kualitas dan mutu Indonesia belum sepenuhnya Terisolir dan terjaga mutunya.Pembeli hanya mementingkan kemurahan harga.

Pemanfaatan pangan yang baik membuat masyarakat tahu bahwa segala sesuatu pangan yang cara penyajiannya menyimpang pasti mengandung bakteri yang banyak.


3.2 Saran

Diharuskan untuk selalu menggelar razia tentang pemasaran ayam suntikan yang marak dipasaran. Dikeluarkannya undang-undang tentang ayam,serta masyarakat harus diberitahu tentang bahaya dari ayam suntikan tersebut,harus diketahui mutu dan zat-zat yang bisa membuat tubuh menjadi rusak.

Masyarakat harus memulai hidup sehat dan meninggalkan cara mengkonsumsi makanan yang salah.

Masyarakat harus sadar bahwa makan yang dikonsumsi sehari-hari harus steril dan dalam penyajiannya harus dilakukan dengan cara yang halal.

Jangan melihat makanan dari harganya saja,tapi lihatlah dari segi mutu dan kualitasnya.


Pustaka Acuan

www.google.com

www.pikiran-rakyat.com


Biodata

Dwi Prihatina,Lahir di Sukoharjo Jawa Tengah, pada tanggal 22 Desember 1990,Pendidikan Formal Dimulai Dari SD MIM Waru Baki Sukoharjo,SMP Batik Surakarta,SMA Batik2 Surakarta sampai sekarang masih duduk dikelas IX IA2.

MACAM-MACAM GIZI UNTUK ASUPAN BALITA DAN ANAK-ANAK

k-10

MACAM-MACAM GIZI UNTUK ASUPAN BALITA DAN ANAK-ANAK

Oleh: Dwi Nuryanti


1.Pendahuluan

1.1 Latar belakang

Pada jaman sekarang ini semia makanan mulai disajikam dengan cara instant da makan yang harus diolah terlabih dahulu mulai berkurang peminatnya . Progam EMPAT SEHAT LIMA SEMPURNA kini kian luntur . Pada hal gizi tersebut sangat diperlukan oleh butuh . Gizi etrsebut sangat diperlukan untuk anak-anak dan para balita . Seharus para orang tua yang mempunyai anak-anak balita harus memperhatikan hal tersebut

Para pakar kesehatan dari berbagai fakultas ternama sudah banyak yang mengakatakan bahwa program persebut mulai luntur . Hal ini dipicu karena para orang tua suka makanan siap saji , kerena hal ini dipicu prakttisnya dan menghemat waktu .Pada hal kandungan gizi didalam makanan itu sangat sedikat dan didalamnya terdapat bahan pengawet yang berbahaya untuk tubuh .

Daru permasalahan dan pemikiran diatas, upaya untuk mempertahankan program tersebut dengan cara memberikan pekertian, penjelasan, dan gambaran tentang betapa pentingnya giziz untuk tubuh dan program tersebut untuk keseharian kita . Maka dari itu saya membutuhkan bantuan dari para pembaca terhormat karya ilmiah untuk menyadari hal itu dan mohon batuannya .Atas seizi Allah SWT . saya diizinkan untuk membuat karya ilmiah tersebut .


2 Permasalahan

Masalah yang ingin saya utarakan adalah para orang tua yang tidak memperdulikan gizi untuk para balita dimasa-masa pertumbuhan dan perkembangan otak pada balita. Banyak orang tua yang memilih makanan siap saji, padahal gizi didalam makanan tersebut sangat minim atau mungkin malah tidak ada sama sekili gizi yang dibutuhkan. Banyak sekali macam-macam gizi antara lain karbohidrat, protein, lemak, mineral, air, dan masih banyak lagi. Semua gizi tersebut harus terpenuhi untuk tubuh kita. Makanan yang kita konsumsi didalamnya harus terdapat gizi yang sudah saya katakan. Makan yang kiya konsumsi yang baik antara lain nasi, jagung, kentang, sayuran, lauk pauk baik nabati maupun hewani (telur, daging sapi, ayam), buah (jeruk, pepaya, mangga, semangka, dan lainnya), serta jangan lupa susu untuk sentuhan terakhir. Itu semua adalah makan EMPAT SEHAT LIMA SEMPURNA. Makan tersebut sangat diperlukan bagi tubuh kita.


3. Tujuan

Tujuan saya membuat karya ilmiah adalah :

  1. Menjelaskan, memberitahukan betapa petingnya program EMPAT SEHAT LIMA SEMPURNA .

  2. Macam-macam gizi yang dioerlukan oleh tubuh .

  3. Menanamkan gaya hidup sehat kkepada masarakat


4. Kajian literatur .

Makanan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi setiap hari . Oleh karena itu, kita memerlukan makanan yang dapat memenuhi semua kebutuhan. Mkanan sangat berperan penting untuk tubuh karena makanan sebagai sumber tenaga dan energi. Makanan yang mengandung semua zat yang dibutuhkan tubuh disebut makanan bergizi.

Makanan bergizi tidak harus mahal dan lezat, tapi cukup mengandung zat-zat yang diperlukan tubuh. Dan cara pemasakan yang terlalu lama akan membuat kandungan gizi didalam sayuran akan hilang. Beberapa zat yang diperlukan oleh tubuh, antara lain karbogidrat, lemak, protein, air, mineral, vitaman,dan banyak lagi. Oleh karena itu, makanan yang dibutuhkan tidak hanya mengenyangkan tetapi harus mensehatkan.

Karbohidrat ialah sebatian organik besar terdiri dari pada unsur-unsur karbon, hydrogen, dan oksigen. Karbohidrat disebut juga hidrat arang. Karbohidrat dibentuk oleh tumbuhan hijau melalui fotosintetis. Fungsi utama karbohidrat dalam organisme adalah membekalakn tenaga/ menhasilakn energi. Karbohidrat diperlukan untuk menjaga kehangatan badan, menghasilkan energi, dan memberi rasa kenyang. Tiga kumpulan karbohidrat ialah minosakarida, disakarida,dan polisakarida. Monosakarida manis dan larut dalam air. Ia terdiri dari pada glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Disakarida terdiri dari pada maltosa, sukrosa, dan laktosa . Ia manis dan larit dalam air. Polisakarida tidak larut dalam air kecuali glikogen yang larut didalam air.Ia terasa manis. Contoh polisakarida ialah kanji, selulosa, dan glikogen. Bhan makanan yang mengandung korbohidrat antara lain beras, jagung, gandum, umbi-umbian, kentang, dan lainnya. Energi yang dihasilakan karbohidrat digunakan untuk beraktiviats, baik untuk aktivitas di luar tubuh maupun didalam tubuh kita. Contoh aktiviats di luar tubuh adalah berlari, bekerja, belajar, dan lainnya. Contoh aktivitas didalm tubuh adalah mencerna makanan, mengedarkan darah, bernafas, dan lainnya.

Protein terdiri dari pada unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Monomer bagi protein adalah asid amino. Dua kelas asid amino perlu dan asid amino tidak perlu. Asid amino perlu adalah asid amino yang tidak dapat disintetiskan dalam sel, contohnya leusenia, dan lisina. Asid amino yang tidak perlu adalah asid amino yang boleh disintetisakn dalam sel. Ia tidak perlu diperolehi dari gizi makanan. Contohnya alaninia. Dua kelas protein ialah protein kelas pertama, dan protein kelas kedua. Protein kelas pertama adalah protein yang mengandung semua 10 jenis asid amino yang diperlukan oleh tibuh kita. Ia terdapat pada daging, ikan, susu, dan telur. Protein kelas kedua pula merupakan protein yang tidak mengandung semua asid amino yang tidak perlu. Ia terdapat dalam protein tumbuhan separti sayuran, kacang-kacangan, dan buah-buahan. Protein ada nabati dan protein hewani. Protein nabati conohnya kacang-kacangan (kacang panjang, kedelai), buncis,. Protein hewani contohnya susu, keju, telur, ikan, udang, dagibg, dan lainnya. Protein disebut juga dengan zat putih telur. Makanan yang mengandung protein biasanya cepat busuk. Dan makanan yang sudah busuk biasanya mberubah menjadi racun. Untuk mengatasi hal itu, bahan makanan sumber protein sebaikanya dikonsumsi dalam keadaan segar.

Lemak didalam tubuh kita, berfungsi sebagai energi, melarutkan vitamin A, D, E, dan K, pelumas persandian tubuh, menghaluskan kulit, dan cadanga makanan. Adadua jenis lemak, yaitu lemak nabati dan lemak hewani. Lemak nabati merupakan lemak yang berasal dari tumbuhan, misalnya kacang-kacangan, kedelai, kacang tanah, kelapa, dan minyak kelapa. Ada pun lemak hewani merupan lemak yang berasal dari hewan, misalnya susu, dagaing, telur. Lmek sering disebut dengan hewan gemuk. Jika banyak menkonsumsi lemak secara berlebihan, maka badan kita akan menjadi gemuk. Kelebihan lemak disimpan dibawah kulit kita.

Air sangat kita butuhkan setiap hari. Lebih dari 60% tubuh kita terdiri atas air. Air didalam tubuh kita sangat berguna untuk melarutkan zat-zat makanan, melancarkan pencernaan makanan, dan menstabilkan suhu tubh. Jika tubuh kita kekurangatn air, tubuh kita akan lemas, tidak bertenaga, dan terasa kekeringan air. Setiap hari tubuh kita memperlukan air. Air kelur dari tubuh kita melalui air seni, keringat, feses, dan uap air sisa pernafasan. Setiap hari kita kehilangan air. Oleh karena itu, kita harus mengganti kehiangan air dengan cara minum secukupnya / minum-minuman yang mengandung penambah ion. Air yang kita minum hendaknya air bersih dan harus matang. Pda kondisi normal, tubuh kiya memerlukan air sekitar 2,5 liter setiap hari. Kita juga bias memperoleh air dari buah-buahan serta sayur-sayuran. Beberapa buah dan sayur yang mrngandunga air didalamnya adalah papaya, semangka, jeruk, dan sawi.

Mineral diperluka oleh tubuh dalam jumlah sedikit. Walaupun demikain, mineral harus selalu ada dalam makanan kita makan. Di dalam tubuh, mineral berfungsi sebagai zat pembentuk (pembangun) dan penatur. Jika kekurangan mineral, kesehatan dalam tubuh akan terganggu. Beberapa mineral yang dibutuhkan oleh tubuh kita, antara lain

  1. zat besi berguna untuk sel-sel darah merah. Zat besi banyak terkandung dalam daging, hati, kuningan telur, kedelai, dan sayuran hijau. Kekurangan zat besi mengakibatkan penyakit kurang darah.

  2. Zat kapur digunakan untuk membentuk tulang dan gigi. Selain itu, zat kapur juga diperlukan dalam proses pembekuan darah pada saat terluka. Zat kapur banyak terkandung dalam susu, ikan, dan telur. Zat kapur juga disebut kalsium.

  3. Zat foafor digunakan untuk pembentukan tulang dan sel-sel tubuh. Kekurangan zat fosfor mengakibatkan pertubuhan badan terganggu.Zat fosfor banyak terkandung dalam daging, susu, telur, sayur-sayuran, dan biji-bijian.

  4. Zat yodium berguna untuk mencegah penyakit gondok. Kekurangan zat yodium mengakibatkan penyakit gondok. Zat yodium terdapat pada garam beryodium, sayuran, dan ikan laut.

  5. Zat fluor berguna untuk menjaga kesehatan gigi. Kekurangan mengakibatkan gigi berwarna coklat dan rapuh. Zat fluor banyak terdapat di kunung telur, susu, dan otak.

Vitamin merupakan sekumpulan zat yang berasal dari luar tubuh yang diperlukan tubuh kita agar tetap sehat. Vitamin bukan merupakan sumber tenaga, tetapi mengatur proses di dalam tubuh. Meskipun demikian, vitamin sangat besar peranannya. Kekurangan vitamin biasanya mengakibatkan seseorang mudah terserang penyakit. Penyakit yang disebabkan kekurangan vitamin disebut Avitaminosis. Kelebihan vitamin juga tidak baik untuk tubuh, kelebihan vitamin disebut Hipervitaminosis.

Macam-macam vitamin yang diperlukan olah tubuh antara lain :

  1. Vitamin A berguna untuk menjaga kesehatan mata, menjaga kesehatan kulit, dan mempertinggi daya tahan tubuh terhadap infeksi. Kekurangan vitamin A mengakibatkan penyakit rabun senja. Vitamin A banyak terkandung pada sayuran dan buah-buahan yang berwarna merah atau jingga, misalnya papaya, wortel , dan tomat. Selain itu, vitamin A juga terdapat dalam susu, ikan, dan hati.

  2. Vitamin B mempunyai beberapa jenis vitamin B1 berfungsi membantu metabolisme karbohidrat dan mengatur keseimbangan air dalam jaringan tubuh. kekurangan vitamin B1 mengakibatkan penyakit beri-beri. Vitamin B1 terdapat pada kulit ari beras, kacang hijau, sayuran, otak, dan susu.Vitamin B2 banyak terdapt pad ragi, telur, susu, dan hati. Kekurangan vitamin B mengakibatkan penyakit Katarak, Dermatitis, dan lainya. Vitamin B6 berfungsi untuk memnbantu tubuh dalam metabolisme pritein. Kekurangan vitamin B6 mengakibatkan Pelagran. VitaminB6 terdapat pada telur, daging, susu, kentang, kubis.

  3. Vitamin C berfungsi untuk pembentukan dan pemeliharaan zat perakat tubuh (serat kolagen) yang menikat sel-sel tubuh. Kekurangan vitamin C menyebabkan penyakit Skorbut. Skorbut ditandai dengan pendarahan gusi, gigi mudah goyah,. Vitamin C terdapat pada jeruk, nanas, papaya, pisang.

  4. Vitamin D terdapat pada sinar matahari, minyak ikan, mentega, susu, kuningan telur, berfunsi sebagai mengatur kadar zat kapur, dan fosfor dalam darah.

  5. Vitamin E berperan dalam system reproduksi, yaitu mencegah kemandulan, mencegah pendarahan pada wanita hamil. Vitamin E banyak terdapat pada kecambah, telur, susu, nmentega, biji-bijian, dan sayuran hujau.

  6. Vitamin K berperan dalam pembentukan protrobin didalam hati. Vitamin K terdapat pada hati, biji-bijian, dan sayuran hijau .Kekurangan vitamin K menyebabkan peredaran dan darah sukar membeku.

Gizi terdapat pada makanan yang kita makan setiap hari, seperti nasi, jagung, kentang, ikan, daging ayam, sapi, telur, tempe, tahu, sayuran (kangkung, bayam, kol, wortel, kacang pajang, dan lainnya), jeruk, pepaya, mangga, dan susu, itu semua makanan yang disebut dengan Empat Sehat Lima Sempurna. Makanan itu berfungsi untuk membantu pertumbuhan tubuh, perkembangan otak, untuk berfikir, untuk melakukan aktivitas. Maka dari itu para orang tua balita mulailah dari sekarang pilihlah makanan yang banyak mengandung gizi dan janganlah memilih makanan yang siap saji karena makanan itu mengandung bahan pengawet yang sangat berbahaya untuk tubuih. Cara memesak makanan jangan terlalu masak hal itu akan membuat gizi dalam makanan akan hilang, dan pilihlah makanan seimbang untuk kita konsumsi setiap hari.


5. Simpulan dan saran

5.1 Simpulan

Simpulan yang saya dapat adalah untuk memperhatikan makanan yang akan diberikan kepada balita, para pakar kesehatan seharusnya memperhatiakn gizi untuk balita agar balita di Indonesia ini tidak mengalami gizi buruk. Karena sudah banyak balita di Indonesai yang mengalami gizi buruk kurang lebih 1,7 juta.tersebar diNusantara. Mulailah dari sekarang kita menyadari hal ini secaara dini. Kita tidak mungkin membiarkan hal ini bertambah lagi.


5.2 Saran

Kita warga Indonesia seharusnya memperhatikan hal ini untuk kemajuan Negara kita. Dan saya butuh bantuan para pembaca karya ilmiah yang terhormat, para departemen kesehatan, para warga masyarakat, untuk menyadari hal itu.

Para orang tua yang mempunyai balita mulailah dari sekarang memilih makanan yang sehat, jaglah kebersihan pada makanan yang akan kita makanan. Kurangi mengkonsumsi makanan siap saji, banyak makan buah, sayur, dan jangan lupa susu.


Pustaka acuan.

www.p3gizi.litbang.depkes.go.id

www.gizi.net

www.pom.go.id

buku panduan IPA,(tiga serangkai),


Biodata

Dwi Nuryanti, lahir di Surakarta,8 November 1991. Pendidikan formal dimulai dari SD Negeri 11 Sondakan, SMP Negeri 10 Surakarta, SMA Batik 2 Surakarta, dan sampai sekarang masih duduk dikelas XI.






BAHAYA DI BALIK KEMASAN MAKANAN

k-09

Tema: Pencegahan Terhadap Terjadinya Keracunan makanan

BAHAYA DI BALIK KEMASAN MAKANAN

Albert, Ajeng, Budi, Saghita, dan Dea

SMA PL St Yosef



Kemasan makanan merupakan bagian dari makanan yang sehari-hari kita konsumsi. Bagi sebagian besar orang, kemasan makanan hanya sekadar bungkus makanan dan cenderung dianggap sebagai "pelindung" makanan. Sebetulnya tidak tepat begitu, tergantung jenis bahan kemasan.Kemasan pada makanan mempunyai fungsi kesehatan, pengawetan, kemudahan, penyeragaman, promosi, dan informasi. Ada begitu banyak bahan yang digunakan sebagai pengemas primer pada makanan, yaitu kemasan yang bersentuhan langsung dengan makanan.Tetapi tidak semua bahan ini aman bagi makanan yang dikemasnya. Inilah ranking teratas bahan kemasan makanan yang perlu Anda waspadai. Jaman dahulu wadah dan pembungkus makanan dan bahan makanan, tidak lepas dari bahan-bahan yang bersumber dari alam khususnya daun-daunan seperti daun pisang, daun jagung, hingga wadah yang dianyam dari bambu, seperti besek misalnya.

Berikut ini uraian tentang ragam wadah/pembungkus dan resikonya.

(http://zoehrie.blogspot.com/2007/09/bahaya-dibalik-kemasan-makanan.html)

1. Plastik

Bahan pengemas yang satu ini mudah didapat dan sangat fleksibel penggunaannya. Selain untuk mengemas langsung bahan makanan, seringkali digunakan sebagai pelapis kertas. Jenis plastik sendiri beraneka ragam, ada Polyethylene, Polypropylen, Poly Vinyl Chlorida (PVC), dan Vinylidene Chloride Resin. Secara umum plastik tersusun dari polimer yaitu rantai panjang dan satuan-satuan yang lebih kecil yang disebut monomer. Polimer ini dapat masuk dalam tubuh manusia karena bersifat tidak larut, sehingga bila terjadi akumulasi dalam tubuh akan menyebabkan kanker. Bila makanan dibungkus dengan plastik, monomer-monomer ini dapat berpindah ke dalam makanan, dan selanjutnya berpindah ke tubuh orang yang mengkonsumsinya. Bahan-bahan kimia yang telah masuk ke dalam tubuh ini tidak larut dalam air sehingga tidak dapat dibuang keluar, baik melalui urin maupun feses (kotoran).

Yang relatif lebih aman digunakan untuk makanan adalah Polyethylene yang tampak bening, dan Polypropylen yang lebih lembut dan agak tebal. Poly Vinyl Chlorida (PVC) biasanya dipakai untuk pembungkus permen, pelapis kertas nasi dan bahan penutup karena amat tipis dan transparan. Sedangkan Vinylidene Chloride Resin dan Poly Vinyl Chlorida (PVC) bila digunakan mengemas bahan yang panas akan tercemar dioksin, suatu racun yang sangat berbahaya bagi manusia

2. Styrofoam

Bahan pengemas styrofoam atau polystyrene telah menjadi salah satu pilihan yang paling populer dalam bisnis pangan. Tetapi, riset terkini membuktikan bahwa styrofoam diragukan keamanannya. Styrofoam yang dibuat dari kopolimer styren ini menjadi pilihan bisnis pangan karena mampu mencegah kebocoran dan tetap mempertahankan bentuknya saat dipegang. Selain itu, bahan tersebut juga mampu mempertahankan panas dan dingin, tetapi tetap nyaman dipegang, mempertahankan kesegaran dan keutuhan bahan yang dikemas, biaya murah, lebih aman, serta ringan. Pada Juli 2001, Divisi Keamanan Pangan Pemerintah Jepang mengungkapkan bahwa residu styrofoam dalam makanan sangat berbahaya. Residu itu dapat menyebabkan endocrine disrupter (EDC), yaitu suatu penyakit yang terjadi akibat adanya gangguan pada system endokrinologi dan reproduksi manusia akibat bahan kimia karsinogen dalam makanan. Styrofoam yang ringan dan praktis ini masuk dalam kategori jenis plastik.

3. Kertas

Beberapa kertas kemasan dan non-kemasan (kertas koran dan majalah) yang sering digunakan untuk membungkus makanan, terdeteksi mengandung timbal (Pb) melebihi batas yang ditentukan. Di dalam tubuh manusia, timbal masuk melalui saluran pernapasan atau pencernaan menuju sistem peredaran darah dan kemudian menyebar ke berbagai jaringan lain, seperti: ginjal, hati, otak, saraf dan tulang. Keracunan timbal pada orang dewasa ditandai dengan gejala 3 P, yaitu pallor (pucat), pain (sakit) & paralysis (kelumpuhan). Keracunan yang terjadipun bisa bersifat kronis dan akut.

Penggunaan kertas yang telah diputihkan dan sering digunakan sebagai pembungkus teh celup juga berbahaya bagi tubuh. Kertas ini berbahaya karena sudah ditambahkan bahan pemutih (chlorine), suatu unsur yang dapat menimbulkan kanker. Contoh produk yang menggunakan kertas jenis ini adalah teh celup dan tissue. Bila terkena suhu tinggi akan menghasilkan dioksin, suatu senyawa racun yang berbahaya bagi kesehatan kita. Tahun 1998, WHO menetapkan ambang batas aman konsumsi dioksin, yaitu 1-4 pikogram (sepertriliun gram) dioksin per-kilogram berat badan. Dalam jumlah sedikit saja sudah sangat berbahaya, apalagi bila dalam jumlah besar maka dioksin akan bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker). Konsentrasi lebih tinggi lagi akan menyebabkan penyakit kulit chloracne (jerawat yang parah disertai dengan erupsi kulit dan kista). Selain itu dioksin juga akan menyebabkan penurunan hormon reproduksi pria hingga 50% dan menyebabkan kanker prostat dan kanker testis.

Pada wanita, dioksin akan menyebabkan kanker payudara dan endometriosis, yakni jaringan selaput lendir rahim yang masih berfungsi tumbuh di luar rongga rahim.Oleh karena itu untuk menghindarkan hal-hal di atas bila tidak terpaksa gunakan teh (teh tubruk) secara langsung, dan gunakan pembungkus yang aman seperti daun pisang dan aluminium foil. Itulah bahan-bahan pembungkus dan wadah makanan yang berbahaya. Dengan kondisi masih rendahnya kesadaran masyarakat, maka selain pensosialisasian masalah, kita juga mulai harus meningkatkan kehati-hatian. Bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati ?

4. Kaleng

Kaleng yang dipergunakan untuk mengemas makanan itu cukup aman sebatas tidak berkarat, tidak penyok dan tidak bocor. Namun demikian bila kita akan mengonsumsi makanan yang dikemas dalam kaleng ini perlu melakukan pemanasan ulang. Yakni kurang leblh l5 menit untuk menghindarkan adanya Escherichia coli yang sangat mematikan.

5. Gelas

Gelas merupakan bahan pengemas yang aman. Gelas banyak digunakan untuk mengemas minuman ataupun makanan yang telah diproses melalui proses fermentasi seperti acar, taoco, kecap, dan lain-lain.

Berdasarkan uraian di atas, apabila kita renungkan ternyata hampir semua produk makanan yang kita gunakan sehari-hari dibuat dari bahan-bahan di atas. Oleh karena itu, hendaknya kita bijaksana dalam memilih produk makanan atau minuman dengan kemasan yang aman bagi kesehatan kita dan keluarga yang kita cintai.


PENURUNAN KUALITAS BAHAN PANGAN SIAPA YANG SALAH?

PENURUNAN KUALITAS BAHAN PANGAN SIAPA YANG SALAH?


Cepatnya laju pertumbuhan penduduk Indonesia semakin tidak terkendali. Hal ini menimbulkan banyak permasalahan.

  1. Kemiskinan

Meskipun sempat membaik perekonomian Indonesia, namun masalah kemiskinan tak kunjung terselesaikan bahkan semakin memburuk dengan meningginya harga bahan pangan dan rendahnya daya beli masyarakat.

  1. Keterbelakangan

Masyarakat Indonesia mengalami keterbelakangan yang sangat memprihatinkan bahkan dalam pelayanan kesehatan, masing-masing individu masih sangat rendah. Masyarakat belum dapat memahami bagaimana kesehatan itu bisa terganggu dari makanan, minuman atau tempat tinggal.

  1. Pengangguran

Padatnya penduduk Indonesia dengan lapangan pekerjaan yang minim dan skill yang tidak memadai menjadikan sebagian masyarakat Indonesia harus hidup sebagai pengangguran. Hal ini yang menjadi penyebab rendahnya daya beli masyarakat.

  1. Kekurangan Modal

Modal yang besar sangat dibutuhkan untuk membuat suatu usaha. Sedangkan hasil pendapatan masyarakat perkapita rendah. Hal ini menjadikan sebagian dari masyarakat mengambil jalan pintas untuk mendapat hasil besar dengan modal yang minum dan kepercayaan masyarakat pun jadi taruhan. Contoh masalah ini adalah “Adanya Bakso Tikus”.

  1. Ketidakmerataan Hasil Pembangunan

Jika diambil sebuah fakta, maka dapat dibuat kesimpulan bahwa di Indonesia terjadi istilah “yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin”. Orang mampu mengaku miskin. Inilah kenyataannya sehingga orang mampu mendapat bantuan, orang miskin tidak.

Kelima masalah ini berujung pada satu masalah besar yang penurunan kualitas pangan yang berkaitan dengan penurunan kualitas kesehatan.

Dewasa ini berbagai penyakit baru muncul di Indonesia, mulai dari SARS hingga gizi buruk. Dari mana asalnya, bagaimana bisa terjadi dan bagaimana pencegahannya hanya menjadi informasi yang sia-sia disampaikan kepada masyarakat. Sikap acuh tak acuh masyarakat, mulai menghancurkan diri mereka sendiri yang mulai rentan terhadap penyakit.

Sikap acuh tak acuh dan kunsumtif dari masyarakat seakan-akan menjatuhkan diri sendiri dalam marabahaya atau dapat dikatakan seperti masuk ke kandang harimau. Masyarakat merelakan kesehatannya demi sesuatu yang tidak baik dan tidak disadari bahayanya. Padahal bahaya terhadap kesehatan itu sangat dekat yaitu pangan.

Kualitas pangan yang semakin merendah diproduksi oleh produsen dengan alasan menyesuaiakan dengan tingkat daya beli masyarakat. Bukan hanya makanan siap saji tapi juga bahan pangan mentah lainnya mengalami penurunan kualitas. Sebagai contoh buah-buahan, dicelupkan kedalam pengawet sejenis boraks yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit bagi konsumennya. Ikan, daging, ayam dan berbagai bahan makanan lainnya juga diberi pengawet sejenis dengan alasan lebih murah sehingga masyarakat dapat membeli dan produsen tidak mengalami kerugian dengan busuknya bahan makanan selama di perjalanan.

Sementara itu untuk bahan makanan siap saji, banyak zat-zat yang tidak baik untuk kesehatan didalamnya. Zat-zat berbahaya itu dapat menyebabkan penyakit yang akut jika dikonsumsi secara berlebihan dan dalam jangka waktu yang lama. Tidak hanya makanan, minuman pun mengandung zat-zat yang serupa.

Makanan dan minuman seperti inilah yang sedang ramai melanda masyarakat Indonesia, lalu siapa saja yang harus bertanggung jawab?

Jika dilihat dari satu sisi, pemerintah yang paling bersalah, mengapa? Hal ini telah jelas dalam pasal 33 ayat 3 yang berbunyi:

“Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.

Ini merupakan teori yang baik dan benar. Namun, dalam prakteknya, pemerintah lebih menjadikan sebagai pembuat atau penghasil materi pribadi bukan untuk kemakmuran rakyat. Sebagai bukti ada oknum-oknum pemerintah yang terlibat dalam penebangan hutan secara liar. Sementara telah jelas fungsi hutan dalam masyarakat sangat besar.

Dari pasal tersebut dapat dilihat bahwa hasil bumi yang ada berada dalam pengawasan pemerintah termasuk lahan pangan mentah baik dari darat maupun laut. Jadi, sebagian dari tanggung jawab itu dipikul oleh pemerintah. Benar jika pemerintah diwakili Menteri Kesehatan pernah melakukan operasi pasar atau operasi lain yang bertujuan untuk menjaga dan mempertahankan kualitas pangan. Namun, tidak pernah ada tindakan lebih lanjut setelah operasi dijalankan. Lagipula hal ini sangat jarang dilakukan dan operasi hanya berlaku di satu kawasan. Sehingga jelas sekali terlihat, pemerintah kurang peduli terhadap tugasnya untuk mengawasi kualitas pangan di Indonesia.

Jika dilihat dari sisi yang lain, maka masyarakatlah yang bersalah dan harus bertanggung jawab. Mengapa? Ada pepatah yang mengatakan “siapa yang menanam, maka dialah yang akan menuai”. Sikap acuh dan konsumtif masyarakat Indonesia menanamkan satu masalah dalam diri masing-masing individu yaitu bibit penyakit. Penyakit yang masih berupa bibit ini akan berkembang menjadi penyakit akut dan inilah yang akan dituai oleh masyarakat.

Jika masyarakat peduli dan tidak konsumtif maka Indonesia akan sehat makmur. Namun, karena sikap acuh tak acuh dan konsumti itu yang berkembang dalam masyarakat, maka tak bisa dielakkan penurunan bangsa Indonesia di bidang kesehatan dan kemakmuran.

Banyak fenomena atau kejadian yang menggambarkan ketidakpedulian dan sikap konsumtif masyarakat Indonesia. Diantaranya dapat dilihat jelas dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Di kalangan konsumen

Lebih memilih sesuatu yang praktis, tinggal menikmati dan murah. Jikalau memasak ataumembuat sendiri, lebih memilih satu kali (tidak terlalu matang). Hal ini didasarkan pada kepercayaan bahwa distributor dan produsen tidak akan memberikan zat-zat berbahaya pada konsumen. Hal ini digambarkan dalam fenomena “Macetnya Jalan Raya saat Berbuka Puasa”.

Konsumen lebih memilih membeli makanan jadi dipinggir jalan daripada mengolah sendiri makanan berbuka puasa. Jika peduli pada kesehatan, maka ini tidak akan terjadi.

  1. Di kalangan distributor

Demi menghilangkan kemungkinan mengalami kerugian yang besar, para distributor rela mengorbankan kepercayaan konsumen. Mencampurkan pengawet atau bahan lain yang tidak baik pada bahan pangan. Ada juga kemungkinan distributor tidak tahu kemungkinan yang terjadi jika mencampurkan zat itu. Namun, bukanlah itu semua menunjukkan ketidakpedulian distributor.

  1. Di kalangan produsen

Pernah terjadi satu kasus keracunan yang melanda warga sebuah desa. Hal ini dikarenakan pencampuran bahan yang sudah kadaluwarsa oleh produsen kue yang dikonsumsi warga setempat.

Selain itu para produsen makanan ringan dalam jumlah yang besar juga memasukkan bahan kimia berbahaya dengan tujuan mencapai prinsip ekonomi, yaitu: mendapatkan untung/laba yang sebesar-besarnya dengan modal yang sekecil-kecilnya.

Jadi, didalam pengawasan mutu pangan di Indonesia dibutuhkan kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat Indonesia. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggung jawab ada di pundak semua anggota negara Indonesia.







KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan:

  1. Pokok dari semua masalah adalah pertambahan penduduk yang tidak terkendali.

  2. Tanggung jawab pengawasan kualitas pangan di Indonesia ada di tangan masyarakat dan pemerintah Indonesia.

  3. Untuk melakukan tugas pengawasan itu diperlukan kerjasama masyarakat dan pemerintah.


Saran:

  1. Untuk pemerintah

    • Laksanakan amanat rakyat dengan menjalankan operasi secara rutin dan menyaluruh serta tindak lanjut yang cepat dalam menangani penurunan kualitas bahan pangan!

  2. Untuk masyarakat

    • Teliti dalam mengonsumsi bahan pangan!

    • Perhatikan cara memasak, sudah menjamin matinya kuman atau belum!

    • Jangan terlalu sering mengonsumsi makanan siap saji!

    • Tingkatkan kepedulian terhadap kesehatan!















DAFTAR PUSTAKA


Ahman, Eeng. 2004. Ekonomi Untuk SMA Kelas 1 (Kelas X). cetakan II: Grafindo Media Pratama

Kamisa. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Kartika


BIODATA PENULIS


Nama : ERINDA MATONDANG

Tempat/Tanggal Lahir : Solo, 07 Agustus 1991

Sekolah : SMA Negeri 02 Sukoharjo

Kelas : XI A 2

Alamat Rumah : Tegalan RT. 01/ RW. 01 Gedongan

Telp./HP : 0852 7580 7030

Telp. Sekolah : (0271) 711615

MENU SEHAT UNTUK

KARYA TULIS

MENU SEHAT UNTUK

KEGIATAN BERSEKOLAH















Disusun oleh :

Nama : RETNO DYANI RAHMAWATI

Kelas : XII IA ( ilmu alam )





SMA KRISTEN KARANGMALANG SRAGEN

2007 / 2008

KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Alloh SWT, atas rahmat dan berkah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Pihak Sekolah Menengah Atas (SMA) Kristen Karangmalang Sragen yang telah memberikan bimbingan dan dukungan baik moril dan materiil demi terselesainya karya tulis ini.

  2. Universitas Slamet Riyadi Suarakarta (UNISRI)

  3. Semua pihak yang tidak bisa bisa penulis sebutkan satu persatu

Penulis menyadari dalam penulisan karya tulis ini masih banyak kekurangan, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dan semoga karya tulis ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya pada kemudian hari.

ii


DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL ……………………………………………………

KATA PENGANTAR ………………………………………………….

ii

iii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………..

iv

  1. PENDAHULUAN ………………………………………………...

  2. ISI …………………………………………………………………

  3. KESIMPULAN ……………………………………………………..

1

2

4













iii


BAB I

PENDAHULUAN


Banyak sekali produk pangan yang beredar di tengah – tengah masyarakat saat ini. Namun, terkadang konsumen tidak tahu persis kandungan dari produk pangan yang mereka konsumsi. Hal ini dikarenakan konsumen hanya melihat dari harga barang yang mereka butuhkan dibandingkan untuk teliti memilih produk yang dikonsumsi. Di samping itu masyarakat juga mudah terpengaruh dengan iklan-iklan produk yang telah mewabah, sehingga menjadikan mereka mempunyai kecenderungan untuk mengikuti arus perkembangan pasar yang tanpa mereka sadari bahwa mereka telah melakukan kesalahan terhadap dirinya sendiri dengan memilih produk pangan yang mereka konsumsi secara sembarangan tanpa memperhatikan dampak kesehatan yang mereka alami.















1



BAB II

ISI



Dewasa ini banyak sekali produk makanan yang di produksi oleh suatu perusahaan pangan. Ada kecenderungan bahwa makanan yang diproduksi sesuai dengan selera konsumen. Meskipun demikian terkadang para produsen tidak memikirkan siapa target yang mereka inginkan untuk menjadi konsumen utama mereka. Apalagi kalau konsumen tersebut adalah remaja produktif yang masih duduk di bangku sekolah. Merekalah target empuk yang dapat mengkonsumsi makanan tanpa memikirkan kandungan zat – zat yang ada didalamnya. Padahal kalau kita mau lebih sadar akan pentingnya para remaja produktif untuk menjadi pemimpin bangsa ini selanjutnya.

Bagaimana kita dapat berfikir dengan baik apabila makanan yang kita konsumsi setiap hari mengandung zat – zat yang berbahaya bagi tubuh. Sementara tubuh kita membutuhkan asupan gizi yang baik agar selalu sehat dan dapat bekerja serta berfikir dengan baik. Banyak sekali camilan / makanan ringan yang berwarna – warni guna menarik hati para konsumennnya. Padahal zat pewarna yang digunakan adalah pewarna yang biasa dipakai untuk mewarnai pakaian. Permen yang hampir tidak lepas dari mulut anak – anak sekolah ternyata mengandung zat berbahaya berupa formalin yang biasa digunakan untuk mengawetkan jenazah. Belum lagi makanan berat yang harus kita konsumsi setiap hari dimana beras – beras anorganik serta sayur – sayuran yang selalu terkena semprotan obat pestisida.

Bagaimana Indonesia maju ?

Hal itulah yang menjadi tanda tanya besar untuk kita semua. Sementara para calon pemimpin bangsa sudah teracun oleh zat – zat beracun sejak dini akibat makanan yang dikonsumsi setiap hari. Akibat dari ulah para produsen yang hanya memikirkan keuntungan materi bagi diri sendiri dibanding dengan keuntungan

2



bagi bangsa ini.Untuk mengurangi resiko keterpurukan serta penurunan kualitas

Sumber Daya Manusia (SDM) di negara ini, maka perlu adanya kesadaran dari individu remaja produktif (pelajar) untuk dapat memilih dan mengkonsumsi makanan yang baik, sehat dan bergizi sebagai sumber energi dalam kegiatan bersekolah. Di samping itu tidak hanya makanan yang dikonsumsi setiap hari yang dapat menunjang aktivitas bersekolah melainkan harus adanya menu tambahan yang lain untuk meningkatkan kinerja otak dan tubuh seperti hal nya berolahraga serta mengikuti kegiatan yang positif.

Ada banyak hal yang dapat membantu meningkatkan kualitas daya pikir remaja produktif (pelajar) dalam kaitannya dengan kegiatan belajar di sekolah. Mengkonsumsi makanan setiap hari tidak harus dilihat dari besar – kecilnya porsi makanan, harga yang mahal, serta bentuk makanan yang beraneka ragam, melainkan ditinjau dari gizi yang terkandung di dalamnya yang memenuhi kriteria makanan sehat untuk dikonsumsi. Olahraga juga tidak kalah penting dalam memacu kinerja tubuh untuk melakukan aktivitas sehari - hari. Hal ini dikarenakan dalam berolahraga kita telah melatih otot- otot serta merangsang perkembangan otak untuk dapat selalu bekerja aktif dan berfikir dengan jernih. Kegiatan positif yang dilakukan setiap hari juga dapat meningkatkan kreatifitas para remaja dalam usaha menciptakan karya – karya yang dapat bermanfaat bagi orang banyak.

Sekarang saatnya remaja produktif lebih sadar akan pentingnya pemilihan menu sehat yang dibutuhkan oleh tubuh dan otak untuk kegiatan bersekolah. Tidak hanya menjadi konsumen setia dengan produk makanan yang dapat merusak fungsi organ vital tubuh. Menjadi juri terbaik dalam memilih dan mengkonsumsi makanan sesuai dengan nilai gizi dan nutrisi yang baik untuk menjadi menu sehat setiap hari. Tidak mudah tergiur dengan makanan yang hanya dilihat dari bentuk fisik dan harganya, melainkan tetap menimbang dan memikirkan kegunaannya bagi tubuh untuk dapat selalu melakukan kegiatan yang positif. Demi masa depan bangsa selanjutnya maka para konsumen terutama


3


remaja produktif (pelajar) mulai tegas untuk tidak mencoba makanan yang mengandung zat - zat berbahaya bagi diri sendiri. Produsen juga lebih memikirkan resiko yang ditanggung konsumennya akibat dari kecerobohan serta kesengajaannya menggunakan zat-zat berbahaya pada produk yang diproduksinya

4


BAB III

KESIMPULAN



Dengan adanya kesadaran dari individu remaja produktif dalam pemilihan menu sehat untuk dikonsumsi setiap hari guna kegiatan bersekolah maka dapat memperkecil penurunan kualitas sumber daya manusia ( SDM ) bangsa ini. Produsen juga harus memenuhi nilai standar dari Dinas Kesehatan dalam memproduksi produknya.

Revitalisasi dan Rekonstruksi Pertanian

k-05

Revitalisasi dan Rekonstruksi Pertanian

Sebagai Solusi Minimalitas Pangan di Indonesia


Pada tangal 11 Juni 2005, presiden SBY mencanangkan revitalisasi pertanian, khususnya sektor pangan (baca; beras) sebagai primary sector di Indonesia 1. Langkah ini diambil atas kausal pengimporan beras yang berasio lebih dari 10 % atau sekitar 631.000 ton beras atau 1,2 juta ton GKG dari konsumsi nasional 2. Dan didindikasikan akan mengalami lima kali lipat pada tahun 2010, bila tidak adanya resolusi efektif terhadap pertanian Indonesia yang kian terpuruk.

Kondisi ini semakin ironis bagi Indonesia, sebagai negeri agrarian ketika diketahui dari 49,9 juta penduduk miskin Indonesia pada tahun 2002, sekitar 54 % diantaranya terdiri dari masyarakat petani 3. Implikasi dari minimalitas pangan di Indonesia semakin konkret (terlihat). Diantaranya pada awal tahun 2005, kelaparan kronis melanda 10 Kabupaten di Nusa Tenggara Timur, di Papua terdapat tujuh distrik di Kabupaten Yahukimo 55 orang meninggal dan 112 kritis akibat kelaparan 4. Di samping itu masih terjadi busung lapar dan gizi buruk yang menimpa 2 dari 1 juta bayi di Indonesia 5. Sedangkan implikasi yang paling kronis bagi Indonesia yaitu impor beras sebesar 631.000 ton dengan memakan anggaran APBN yang sangat besar.

Problematika tidak terhenti sampai di sini, kerugian juga terjadi pada rakyat Indonesia sendiri. Karena tidak mampu memaksimalkan hasil pertanian sedangkan SDA Indonesia sangat memadai, baik dari faktor lahan, tenaga, iklim, dan sebagainya. Sehingga konklusinya, jika minimalitas pangan (perbaikan pertanian) tidak segera di resolusi maka akibatnya semakin fatal. Karena mengingat pangan (baca: makanan pokok) merupakan kebutuhan primer dan mendesak.

Rumusan masalah

Elemen SDA sebagai modal utama Indonesia mencukupi. Sehingga problematika sekarang adalah program (cara) dalam rangka pencukupan bahkan swasembada beras di Indonesia.

Landasan teori

Oportunitas Indonesia sebagai negara sukses penghasil beras sangat besar, yaitu lahan sebesar 1.922.570 km2, curah hujan yang cukup, SDM yang cukup (semisal IPB, fakultas / jurusan pertanian dan wadah lain), tenaga yang cukup (70% dari penduduk Indonesia adalah petani) dan faktor lain.

Akan tetapi berdasarkan perspektif Pakpahan dkk. alumni IPB Bogor, oportunitas tersebut belum berperan secara maksimal dewasa ini dikarenakan strategi (program) pemerintah yang kurang efektif dan aplikatif 6. Solusi problematika seperti ini dapat digunakan studi historical approach / the methode of experience, mengingat keberhasilan Indonesia yang pernah enpat kali swasembada beras bahkan pada tahun 1984 mendapat penghargaan dari FAO, PBB atas hal tersebut. Di samping itu, eksistensi negara tetangga semisal Thailand, Vietnam dan lainnya yang sukses dalam hal ini. Sehingga Indonesia perlu untuk melakuakan flashback Indonesia lampau yang jaya dan negara tetangga yang berhasil.

Revitalisasi dan Rekonstruksi Pertanian

Secara konsepsi, definisi revitalisasi pertanian adalah kesadaran untuk menempatkan kembali arti penting sektor pertanian secara proporsional dan kontektual 7. Revitalisasi pertanian merupakan strategi reaplikasi program pemerintah yang telah sukses dalam hal pangan yang mana pernah dilakukan pemerintah sekitar tahun 1985. akan tetapi setelah itu pemerintah memprioritaskan industri daripada pertananian. Sehingga untuk mencapai kondisi yang seperti saat itu, maka perlu dicanangkan revitalisasi pertanian dan karena konteks dulu dan sekarang yang berbeda maka dibutuhkan rekonstruksi pertanian.

Sebagai langkah yang integratif dan efektif , maka diperlukan pelestarian program lama (revitalisasi) yang mendukung dan rekonstruksi program baru yang lebih baik pada program lama yang kurang relevan. Program tersebut secara sistematis sebagai mana poin-poin berikut ini

  1. Intensifikasi pertanian yaitu program pemerintah dengan aplikasi panca usaha tani (pupuk, irigasi, bibit, pembasmian hama dan pengolahan lahan) 8. Pada era orde baru hal ini sangat digalakkan dan didukung misalnya dengan dana yang besar untuk subsidi pupuk, pestisida dan bibit unggul serta alat pertanian. Akan tetapi kondisi sekarang ini merupakan negasi dari kondisi pada waktu itu 9.

  2. Target ekonomi yang harus dicanangkan. Hingga saat ini Indonesia tidak memiliki target pertanian yang jelas. Atau meskipun ada, target tersebut cenderung bias pada perhitungan teoritis dan kurang didasarkan pada keadaan riil masyarakat. Sehingga perlu sekali pencanangan target pertanian seperti di Thailand dan Vietnam.

  3. Pengurangan jumlah petani yang terlibat. Menurut observator Krisnamurthi dan Pakpahan, salah satu faktor keterpurukan pertanian adalah ledakan jumlah petani dan penyempitan lapangan 10. Hal itu menyebabkan tenaga dan reputasi pertanian semakin rendah. Selain itu, dikandung maksud dengan pengalihan tenaga tersebut ke tenaga industri beras sehingga harga beras selalu stabil karena juga ditopang industri beras. Strategi seperti terealisasikan di Taiwan dan Jepang 11.

  4. Kejelasan definisi petani. Menurut BPS 2004, petani adalah orang yang mengusahakan lahan untuk kegiatan budidaya pertanian termasuk buruh tani. Padahal hal ini mengkondisikan reputasi pertanian semakin jelek dan opportunitasnya sebagai lading bisnis terlihat semakin kecil. Padahal secara faktual, bisnis pertanian (beras) cukup menjanjikan. Tetapi hingga kini masyarakat menyamakan petani dengan buruh tani yang sama-sama berpenghasilan rendah.

  5. Konversi lahan pertanian (land reform). Sampai tahun 1985, konversi lahan pertanian mendek. Sedangkan konversi lahan pertanian menjadi lahan nonpertanian terus bertambah. Terutama dari tahun 1999 – 2002 yaitu sebesar 330.000 ha dan diprediksi 2002 ke atas semakin besar. Sehingga untuk peningkatan kualitas beras di Indonesia, harus diadakan perluasan wilayah persawahan. Hal seperti ini juga dilakukan di Thailand dan Vietnam. Hal ini juga didukung dengan lahan luas Indonesia yang belum digunakan.


Konklusi

Sebagai konklusi akhir, Indonesia memiliki opportunitas yang sangat besar untuk tidak impor beras bahkan sangat berpeluang besar untuk swasembada beras dengan catatan memiliki strategi yang efektif dan efisien. Sedangkan strategi tersebut telah dikenal di Indonesia yaitu revitalisasi dan rekonstruksi pertanian di Indonesia, sehingga hanya dibutuhkan jiwa yang konsekuensif dan aktif terhadap program tersebut untuk menciptakan Indonesia yang makmur.

Foot note

1Kompas,16 juli 2005

2Akatiga.2006.Jurnal Analisis Sosial.Vol 11. Bandung : Akatiga.

3BPS 2002

4Kompas, 12 Desember 2005

5Depkes RI tahun 2005

6Pak Pahan, H.Kartodiharjo dkk. 2005. Membangun Pertanian Indonesia : Bekerja,

Bermartabat & Sejahtera. Cetakan 2. Bogor: Himpunan Alumni IPB Bogor

7Kementrian Kordinator Bidang Perekonomian. 2005. Revitalisasi Pertanian

Perrikanan &Kehutanan Indonesia 2005 untuk Rakyat , TanahAir & Generasi

Mendatang. Jakarta : Menko Bidang Perrekonomian .

8Sutomo . A . 2004 . IPS Geografi SMA kelas II. Surakarta: Tiga Serangkai

9Hal Hill . 2000 .The Indonesian Economy. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

10Krisnamurti . 2004. Arti Penting Pertanian : Masa Lalu dan Masa Depan . Jakarta: PERHEDI.

11Hayami & Kikuchi .1981. Asian Village Economy at the Crossroads. Tokyo: University of Tokyo Press . p.275 )

12Moniaga ,S .1993 .Toward Community based Farestri and Recognition of Adat

Property Right in the Outer Islands of Indonesian . Honolulu : East West Center

Program on Enviroment . pp .131-150.



















BIODATA PENULIS



Nama : Kholiq Abdullah

Tempat/Tgl lahir : Kab. Semarang, 16 Juni 1990

Alamat : Asrama Pelajar MAPK IAI

Jl. Sumpah Pemuda no. 31, Kadipiro

Sekolah : MAPK IAI Surakarta

Jl. Sumpah Pemuda no. 31, Kadipiro

Kelas : XII PK Putra

Pengalaman Organisasi:

  • Dept. Perpustakaan rayon OPPK MAPK Surakarta

  • Koordinator NonFiksi FLP Cabang MAPK Surakarta

  • Dept. Bahasa OPPK MAN I Surakarta

  • Bendahara MPTQ Al-Ihsan Periode 2005/2006

Prestasi:

    • Juara II Menulis Artikel CPI MAPK Surakarta

    • Juara harapan I Menulis Artikel se Eks karisidenan Surakarta UMS Surakarta

    • Juara I LKTI se Eks karisidenan Surakarta STAIN Surakarta

    • Juara harapan I LKTI se Jawa Tengah UNNES Semarang

    • Finalis LKTI tingkat Jawa Young Java Scienst Event 2007