KARYA TULIS
MENU SEHAT UNTUK
KEGIATAN BERSEKOLAH
Disusun oleh :
Nama : RETNO DYANI RAHMAWATI
Kelas : XII IA ( ilmu alam )
SMA KRISTEN KARANGMALANG SRAGEN
2007 / 2008
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Alloh SWT, atas rahmat dan berkah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
Pihak Sekolah Menengah Atas (SMA) Kristen Karangmalang Sragen yang telah memberikan bimbingan dan dukungan baik moril dan materiil demi terselesainya karya tulis ini.
Universitas Slamet Riyadi Suarakarta (UNISRI)
Semua pihak yang tidak bisa bisa penulis sebutkan satu persatu
Penulis menyadari dalam penulisan karya tulis ini masih banyak kekurangan, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dan semoga karya tulis ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya pada kemudian hari.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………… KATA PENGANTAR …………………………………………………. | ii iii |
DAFTAR ISI …………………………………………………………….. | iv |
| 1 2 4 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Banyak sekali produk pangan yang beredar di tengah – tengah masyarakat saat ini. Namun, terkadang konsumen tidak tahu persis kandungan dari produk pangan yang mereka konsumsi. Hal ini dikarenakan konsumen hanya melihat dari harga barang yang mereka butuhkan dibandingkan untuk teliti memilih produk yang dikonsumsi. Di samping itu masyarakat juga mudah terpengaruh dengan iklan-iklan produk yang telah mewabah, sehingga menjadikan mereka mempunyai kecenderungan untuk mengikuti arus perkembangan pasar yang tanpa mereka sadari bahwa mereka telah melakukan kesalahan terhadap dirinya sendiri dengan memilih produk pangan yang mereka konsumsi secara sembarangan tanpa memperhatikan dampak kesehatan yang mereka alami.
1
BAB II
ISI
Dewasa ini banyak sekali produk makanan yang di produksi oleh suatu perusahaan pangan. Ada kecenderungan bahwa makanan yang diproduksi sesuai dengan selera konsumen. Meskipun demikian terkadang para produsen tidak memikirkan siapa target yang mereka inginkan untuk menjadi konsumen utama mereka. Apalagi kalau konsumen tersebut adalah remaja produktif yang masih duduk di bangku sekolah. Merekalah target empuk yang dapat mengkonsumsi makanan tanpa memikirkan kandungan zat – zat yang ada didalamnya. Padahal kalau kita mau lebih sadar akan pentingnya para remaja produktif untuk menjadi pemimpin bangsa ini selanjutnya.
Bagaimana kita dapat berfikir dengan baik apabila makanan yang kita konsumsi setiap hari mengandung zat – zat yang berbahaya bagi tubuh. Sementara tubuh kita membutuhkan asupan gizi yang baik agar selalu sehat dan dapat bekerja serta berfikir dengan baik. Banyak sekali camilan / makanan ringan yang berwarna – warni guna menarik hati para konsumennnya. Padahal zat pewarna yang digunakan adalah pewarna yang biasa dipakai untuk mewarnai pakaian. Permen yang hampir tidak lepas dari mulut anak – anak sekolah ternyata mengandung zat berbahaya berupa formalin yang biasa digunakan untuk mengawetkan jenazah. Belum lagi makanan berat yang harus kita konsumsi setiap hari dimana beras – beras anorganik serta sayur – sayuran yang selalu terkena semprotan obat pestisida.
Bagaimana Indonesia maju ?
Hal itulah yang menjadi tanda tanya besar untuk kita semua. Sementara para calon pemimpin bangsa sudah teracun oleh zat – zat beracun sejak dini akibat makanan yang dikonsumsi setiap hari. Akibat dari ulah para produsen yang hanya memikirkan keuntungan materi bagi diri sendiri dibanding dengan keuntungan
2
bagi bangsa ini.Untuk mengurangi resiko keterpurukan serta penurunan kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM) di negara ini, maka perlu adanya kesadaran dari individu remaja produktif (pelajar) untuk dapat memilih dan mengkonsumsi makanan yang baik, sehat dan bergizi sebagai sumber energi dalam kegiatan bersekolah. Di samping itu tidak hanya makanan yang dikonsumsi setiap hari yang dapat menunjang aktivitas bersekolah melainkan harus adanya menu tambahan yang lain untuk meningkatkan kinerja otak dan tubuh seperti hal nya berolahraga serta mengikuti kegiatan yang positif.
Ada banyak hal yang dapat membantu meningkatkan kualitas daya pikir remaja produktif (pelajar) dalam kaitannya dengan kegiatan belajar di sekolah. Mengkonsumsi makanan setiap hari tidak harus dilihat dari besar – kecilnya porsi makanan, harga yang mahal, serta bentuk makanan yang beraneka ragam, melainkan ditinjau dari gizi yang terkandung di dalamnya yang memenuhi kriteria makanan sehat untuk dikonsumsi. Olahraga juga tidak kalah penting dalam memacu kinerja tubuh untuk melakukan aktivitas sehari - hari. Hal ini dikarenakan dalam berolahraga kita telah melatih otot- otot serta merangsang perkembangan otak untuk dapat selalu bekerja aktif dan berfikir dengan jernih. Kegiatan positif yang dilakukan setiap hari juga dapat meningkatkan kreatifitas para remaja dalam usaha menciptakan karya – karya yang dapat bermanfaat bagi orang banyak.
Sekarang saatnya remaja produktif lebih sadar akan pentingnya pemilihan menu sehat yang dibutuhkan oleh tubuh dan otak untuk kegiatan bersekolah. Tidak hanya menjadi konsumen setia dengan produk makanan yang dapat merusak fungsi organ vital tubuh. Menjadi juri terbaik dalam memilih dan mengkonsumsi makanan sesuai dengan nilai gizi dan nutrisi yang baik untuk menjadi menu sehat setiap hari. Tidak mudah tergiur dengan makanan yang hanya dilihat dari bentuk fisik dan harganya, melainkan tetap menimbang dan memikirkan kegunaannya bagi tubuh untuk dapat selalu melakukan kegiatan yang positif. Demi masa depan bangsa selanjutnya maka para konsumen terutama
3
remaja produktif (pelajar) mulai tegas untuk tidak mencoba makanan yang mengandung zat - zat berbahaya bagi diri sendiri. Produsen juga lebih memikirkan resiko yang ditanggung konsumennya akibat dari kecerobohan serta kesengajaannya menggunakan zat-zat berbahaya pada produk yang diproduksinya
4
BAB III
KESIMPULAN
Dengan adanya kesadaran dari individu remaja produktif dalam pemilihan menu sehat untuk dikonsumsi setiap hari guna kegiatan bersekolah maka dapat memperkecil penurunan kualitas sumber daya manusia ( SDM ) bangsa ini. Produsen juga harus memenuhi nilai standar dari Dinas Kesehatan dalam memproduksi produknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar