Minggu, 21 Oktober 2007

enjemput Ajal Bila Menggunakan Rhodamin B Pada Makanan


Menjemput Ajal Bila Menggunakan Rhodamin B Pada Makanan


Oleh : Agatha Retno Palupi


PENDAHULUAN

Seperti yang sudah kita ketahui, makanan merupakan elemen penting bagi tubuh manusia. Hal ini disebabkan karena makanan memberikan energi dan tenaga bagi tubuh untuk melakukan kerja. Tentu saja, bisa memakan makanan yang sehat menjadi harapan setiap manusia karena asupan gizi yang cukup, memberikan energi yang maksimal pula bagi tubuh. Oleh sebab itu,alangkah baiknya jika kita mau mendisiplinkan diri untuk hidup sehat serta mangatur pola makan yang baik demi kesehatan tubuh kita.

Dewasa ini, banyak sekali kasus keracunan makanan mewarnai media cetak maupun televisi.Tidak jarang pula kasus kematian yang berpunca dari keracunan makanan turut dilaporkan. Yang lebih mencengangkan lagi, kasus keracunan makanan yang dilaporkan tidak hanya bersumber pada ketidakhigienisan makanan. Namun adanya fenomena penggunaan bahan-bahan kimia yang dilarang dalam makanan juga turut mendominasi.

Salah satu contoh bahan kimia berbahaya yang digunakan produsen makanan yang perlu diwaspadai konsumen adalah zat pewarna merah Rhodamin B. Berdasarkan hasil penelitian banyak ditemukan zat pewarna Rhodamin B pada produk industri rumah tangga. Rhodamin B adalah bahan kimia yang digunakan untuk pewarna merah pada industri tekstil plastik dan kain.Kelebihan dosis Rhodamin B bisa menyebabkan kanker, keracunan,iritasi paru-paru, mata, tenggorokan, hidung, dan usus.

Bagaimana cara mengetahui ciri makanan atau minuman yang di dalamnya terkandung Rhodamin B ? Bagaimana cara memperoleh pewarnaan makanan yang murah namun dengan tidak melibatkan zat-zat kimia yang dapat merusak kesehatan? Bagaimana cara mengantisipasi dampak keracunan dan meningkatkan keamanan pangan?

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis membuat suatu karya ilmiah populer yang berjudul : “MENJEMPUT AJAL BILA MENGGUNAKAN RHODAMIN B PADA MAKANAN”


ISI KARYA ILMIAH DAN PEMBAHASAN

Zat Kimia Rhodamin B dalam Pewarnaan Makanan”

Pewarna makanan merupakan bahan tambahan pangan yang dapat memperbaiki tampilan makanan. Secara garis besar, pewarna dibedakan menjadi dua, yaitu pewarna alami dan sintetis. Selain itu, khusus untuk makanan dikenal pewarna khusus makanan (food grade). Ironisnya, di Indonesia terutama industri kecil dan industri rumah tangga makanan masih banyak menggunakan pewarna nonmakanan-pewarna untuk pembuatan cat dan tekstil (Edi Setyo Mudjajanto,2006,dalam Kompas Minggu,15 Januari 2006, Jakarta).

Rhodamin B adalah pewarna sintetis yang berasal dari metanlinilat dan dipanel alanin yang berbentuk serbuk kristal berwarna kehijauan, berwarna merah keunguan dalam bentuk terlarut pada konsentrasi tinggi dan berwarna merah terang pada konsentrasi rendah. Rhodamin B sering diselahgunakan untuk pewarna pangan (kerupuk,makanan ringan,es-es dan minuman yang sering dijual di sekolahan) serta kosmetik dengan tujuan menarik perhatian konsumen.

Rhodamin B dan Methanyl Yellow merupakan bahan tambahan pangan (BTP) yang dilarang penggunaannya dalam makanan (Peraturan Menkes No.1168/Menkes/ PER/ X/ 1999)

Sementara itu uji coba pada tikus yang diberi Rhodamin B selama satu minggu menunjukkan adanya pembesaran organ berupa peningkatan berat hati, ginjal, dan limpa.

Kita dapat mengenali ciri makanan yang menggunakan Rhodamin B, yaitu biasanya makanan yang diberi zat pewarna ini lebih terang atau mencolok warnanya dan memiliki rasa agak pahit.

Disamping itu, apabila kita ingin melakukan pewarnaan makanan yang murah namun dengan tidak melibatkan zat-zat kimia yang dapat merusak kesehatan, kita dapat menggunakan daun suji (untuk pewarna hijau), daun jambu atau daun jati (warna merah), dan kunyit (untuk pewarna kuning).

Namun pada kenyataannya,kewaspadaan dari diri individu masimg-masing dalam memilih makanan tidaklah cukup.Pengawasan dari pemerintah setempat untuk mengawasi perdagangan serta keluar-masuknya bahan kimia juga sangat diperlukan.

“Untuk mengantisipasi dampak keracunan dan meningkatkan keamanan pangan, rencana badan POM kedepan,akan membentuk Pusat Kewaspadaan dan Penanggulangan Keamanan Makanan di Indonesia (National Center Food Safety Alert and Respons). Tak kalah penting, badan POM perlu meningktkan koordinasi lintas sektor tentang pengelolaan dan pengamanan bahan kimia.”Sampurno-Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengungkapkan.


KESIMPULAN

Perlu adanya pengetahuan dan informasi yang cukup tentang zat-zat kimia yang terkandung dalam makanan (Rhodamin B) pada masyarakat serta pengawasan keluar-masuknya (perdagangan) zat kimia sangatlah diperlukan untuk meminimkan penyalahgunaan zat-zat kimia tersebut. Oleh sebab itu,respons dan tindakan dari pemerintah sangatlah diharapkan.


DAFTAR PUSTAKA

www.republika.co.id www.dkp.co.id

www.pikiran-rakyat.com www.kimianet.lipi.go.id

www.kompas.com www.pin2.usm

www.media.or.id

2 komentar:

quirinusquade mengatakan...

Premium T-Shirt Women's Women's Watches - Titanium Arts
T-Shirt Women's Women's snow peak titanium flask Watches · 5 titanium dog teeth implants Piece Women's titanium blade Watches · T-Shirt Women's Women's Women's Men's Women's Men's titanium aura quartz · Women's Watches grade 5 titanium Women's Women's Watches

steeder mengatakan...

b073i7dvenq131 female sex toys,pink dildoe,anal sex toys,vibrators,realistic dildo,anal vibrators,double ended dildo,small dildo e390z1eccyk884